Selasa, 21 Mei 2013

Sahabat Rasul SAW: Anas bin Malik

Anas bin Malik memiliki nama lengkap: Anas bin Malik bin an-Nadar bin Damdan bi Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Khanam bin Adi bin Najar al-Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-Madani. Anas bin Malik termasuk kedalam golongan sahabat meskipun saat Rasulullah saw. hidup dia masih sangat muda. Ketika Rasulullah saw. berada di Madinah, Anas bin Malik bertugas sebagai pembantu (khadim) Nabi SAW, oleh karena itu orang memanggilnya dengan khadim Rasul, Anas sendiri bangga dengan panggilan itu.

Ketika Rasul SAW menetap di Madinah, Ibunda Anas bin Malik, Ummu Sulaim al-Ansariyah (dari golongan Ansar), mendatangi Rasul dan memohon agar putranya ini dapat diterima untuk dapat mengabdi kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW langsung mengabulkan permintaan ibunda Anas tersebut, dan sejak itulah Anas selalu mendampingi Rasulullah SAW.

Ada bermacam-macam riwayat mengenai lamanya Anas berkhidmat kepada Rasullulah SAW. Riwayat dari Isla’il bin Ubaidullah, dari Abi Isa dari Mahmud bin Gilan dari Abu Dawud dari Abu Khaldat mengatakan bahwa beliau mengabdi kapada Rasullulah SAW selama sepuluh tahun. Riwayat lain menyebutkan beliau mengabdi kepada Rasullulah SAW selama delapan tahun dan ada pula yang mengatakan tujuh tahun.

Rasullulah SAW sangat besar perhatiannya kepada Anas dan Malik, sebagaimana riwayat dari Ja’far al-Faryabi dari Ibrahim bin Usman dari Mukhalid bin Hasan dari Hisyam bin Hasan dari Hafsah dari Anas sendiri menceritakan bahwa ketika Ummu Sulaim al-Ansyariah, ibunda Anas, menyerahkan anaknya kepada Rasulullah SAW. Ummu Sulaim mengharapkan agar Rasul berkenan mendoakan anaknya. Rasulullah mengabulkan permintaan ibunda Anas, seraya memanjatkan doa, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa adkilhu al-jannat,” artinya, “Ya Allah, limpahkan harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan masukkanlah dalam surga”. Dalam riwayat lain, doa yang dibacakan Rasul adalah demikian, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa bariklahu fihi.” Artinya, “Ya Allah limpahkanlah harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan berkatilah ia dengan harta dan anaknya itu.”

Sebagai seorang pembantu Rasul SAW, Anas bin Malik sering menemani Rasulullah SAW ke medan perang sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Musa dari Ishaq bin Usman yang pernah menanyakan kepada anaknya, Musa bin Anas, katanya, “ Berapa kali Anas mengikuti (peperangan) yang dipimpin Rasul?” Musa bin Anas menjawab bahwa perang yang diikuti Anas bersama Rasulullah SAW sebanyak delapan kali.

Kelebihan Anas bin Malik

Anas bin Malik memiliki kekayaan dan keturunan yang banyak dan berkah
Sesuai doa Rasulullah SAW, Allah SWT memberikan kekayaan dan keturunan yang banyak serta berkah pada Anas bin Malik.
Anas bin Malik memiliki dua bidang kebun yang subur yang dapat di panen dua kali dalam setahun.
Anas bin Malik memiliki anak keturunan yang banyak. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Anas bin Malik mempunyai cucu sebanyak seratus lima belas orang. Riwayat lain menyebutkan bahwa Anas bin Malik dikaruniai anak sebanyak delapan puluh dua orang, terdiri atas delapan puluh orang laki-laki dan dua orang perempuan.
Anas bin Malik mempunyai seorang putra yang terkenal dalam kajian Hadis dan Hukum Islam yakni Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki di Madinah. Seperti ayahnya, Malik bin Anas juga berkecimpung di dunia hadis. Salah satu karyanya adalah al-Muwattha’.

Anas bin Malik rajin beribadah dan doanya segera dikabulkan oleh Allah SWT
Kekayaan dan keturunan yang banyak tidak menyebabkan Anas bin Malik lupa mengabdi kepada Tuhan. Ia tetap memperbanyak ibadahnya, seperti diungkapkan Abu Hurairah, “Saya tidak meyaksikan seseorang yang salatnya menyerupai salat Rasululah SAW kecuali putra Ummu Sulaim (Anas)”.

Riwayat lain tentang kelebihan dari Anas bin Malik, yaitu pada suatu ketika di musim kemarau, tiba-tiba seorang pembantu Anas menghampiri dan berkata, “Hai Abu Hamzah (gelar bagi Anas), betapa kering bumi kita”. Anas bin Malik segera berwudhu, kemudian salat dua rakaat dan berdoa kehadirat Allah SWT. Tidak lama sesudah itu konon awam hitam timbul di langit, lalu hujan pun turun. Setelah hujan reda, Anas mengajak para kerabatnya untuk menyaksikan langit yang sudah terang dan mengamati tanah yang sudah lembab disiram air hujan.

Anas bin Malik pandai memanah
Anas bin Malik mempunyai kegemaran memanah, dan ia sering kali pergi memanah bersama anak-anaknya. Anas bin Malik banyak menempatkan bidikannya pada sasaran yang tepat. Kelebihan-kelebihan yang ada pada Anas bin Malik ini membuat orang hormat kepadanya.

Anas bin Malik ahli di bidang pemerintahan
Di bidang pemerintahan, Anas bin Malik termasuk orang yang terpandang. Ia pernah mendapat kehormatan untuk mengurusi administrasi daerah Bahrein. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, Anas yang usianya relatif masih muda dipilih Abu Bakar untuk menjadi petugas di daerah Bahrein. Berkat kerja keras dan kecakapannya dalam soal tulis-menulis (administrasi), Anas dapat mengendalikan daerah Bahrein dengan sebaik-baiknya.

Anas bin Malik dan Ilmu Hadis

Menurut riwayat Abbu Bakar bin Muhammad bin Muslim Ubaidillah bin Andullah bin Syihal al–Qurasyi Az–Zuhri (51 H/670 M - 124 H/742 M), seorang ahli hadis, Anas bin Malik sendiri yang mengatakan bahwa ketika Rasullulah saw. hijrah ke Madinah, Anas berusia sepuluh tahun, dan ketika Rasulullah saw. wafat, usia Anas sudah mencapai dua puluh tahun. Ia dikenal dekat dengan Rasulullah SAW.

Oleh karenanya, tidak mengherankan jika Anas memperoleh banyak kesempatan untuk menerima hadis dari Rasulullah SAW. Di samping itu, ia juga meriwayatkan sejumlah hadis dari para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar ra., Umar ra., Utsman ra., Ali ra., dan lain-lain. Menurut riwayat, Anas bin Malik sudah pandai menulis ketika diserahkan ibunya kepada Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu ia banyak menulis hadis.

Dalam hal meriwayatkan hadis, Anas bin Malik menempati urutan ketiga dalam kelompok sahabat. Orang yang meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik antara lain Ibnu Sirin, Abu Qatadah, dan Hasan Basri.

Anas bin Malik sendiri termasuk sahabat yang kuat hafalannya dengan urutan sebagai berikut :
Abu hurairah
Abdullah bin Umar bin Khattab
Anas bin malik
Aisyah binti Umar Bakar
Abdullah Bin Abbas
Jabir bin Abdullah al-Ansari
Abu Sa’id al-Khudri

Anas bin Malik berguru hadis kepada Ubay bin Ka’ab, Ummu Aram binti Miln, Jabir bin ‘Abdullah, Ramlah binti Abi Sufyan, Zaid bin Arqam, Ummu Sulaim (ibunya), ‘Aisyah, Abu Hurairah, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ‘Abdullah bin ‘Abbas, Usman bin ‘Affan, ‘Umar bin Khattab, Fatimah, Mu’az bin Jabal dan sebagainya.

Dalam kitab Mausu’ah fil Kutub at-Tis’ah, tercatat Anas bin Malik meriwayatkan 4964 hadis dengan perulangan yang tersebar di setiap kitab hadis yang 9:
Sahih Bukhari (829 hadis)
Sahih Muslim (485 hadis)
Sunan at-Tirmidzi (367 hadis)
Sunan Abi Daud (255 hadis)
Sunan an-Nasa’i (367 hadis)
Sunan Ibni Majah (280 hadis)
Musnah Ahmad (2189 hadis)
Muwattha’ (35 hadis)
Sunan ad-Darimi (157 hadis).

Wafatnya Anas bin Malik

Anas bin Malik wafat di kota Basra dan ia merupakan sahabat terakhir yang meninggal di sana. Ia dimakamkan di at-Taffi, suatu tempat yang dihormati bangsa Arab di Irak yang terletak di sekitar 15km dari Basra. Tidak diketahui secara pasti tahun wafat Anas dan berapa usianya yang sesungguhnya. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa usia Anas adalah seratus tujuh tahun, sementara riwayat lain menyebutkan sembilan puluh lima tahun. Ada pula riwayat yang menyebutkan sembilan puluh satu tahun, sembilan puluh dua tahun, dan sembilan puluh tiga tahun.

Cr: http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/03/anas-bin-malik.html
Gambar: skyscrapercity.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar