Kamis, 11 Juli 2013

Desa Lubuk Sukon: Perkampungan dengan Rumah Khas Aceh

Setelah tiba di bandara Aceh, Blang Bintang, ada baiknya kalau kita berkunjung sejenak ke Desa Lubuk Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Desa ini merupakan permukiman penduduk yang masih memelihara bentuk arsitektur Rumah Aceh. Yuk, kita lihat-lihat, beberapa bentuk rumah di Desa ini.






Sebagian besar penduduk sudah merenovasi rumahnya. Mereka menggunakan atap seng sebagai pengganti atap rumbia. Bagian bawah rumah yang berbentuk panggung ini, sudah dibangun dapur dari bata dan semen. Meskipun sudah ada perubahan di sana-sini, masih ada juga masyarakat Desa Lubuk Sukon yang masih menjaga bentuk asli Rumah Aceh.


Nah, kalau yang satu ini adalah rumah dari mantan Duta Besar Timur Tengah. Rumah ini merupakan bentuk Rumah Aceh asli, dengan ukiran kayu dan atap rumbia.



Lingkungan di Desa Lubuk sangat asri dan nyaman. Pekarangan tiap-tiap rumah memamerkan aneka tanaman. Yang paling banyak ditanam adalah pohon belimbing wuluh dan jeruk bali.



Belimbing wuluh yang diolah menjadi asam sunti merupakan makanan khas Aceh. Hampir di setiap halaman rumah terdapat hamparan belimbing wuluh yang diberi garam, sedang dikeringkan di bawah sinar matahari.



Wah, asyik juga berputar-putar di desa ini. Hijaunya menyejukkan mata. Untuk  di masa datang, alangkah indahnya bila desa ini lebih dikembangkan menjadi Desa Wisata Budaya Aceh. Jalan-jalan desa diberi papan pengarah dan informasi. Lalu ada rumah penduduk yang dijadikan rumah produksi dan ruang pamer. Di situ tersedia buah tangan buatan penduduk lokal yang bertujuan untuk menambah pemasukan warga. Jadi, pengunjung dapat mengenal budaya masyarakat Aceh lebih dekat karena masyarakat desa ini tetap menjaga kebudayaannya dengan baik.



Foto: Tati B. 

Catatan: versi English, cek kitaanakkreatif.blogspot.com

Selasa, 09 Juli 2013

Hal-hal yang Perlu Dilakukan di Bulan Ramadhan Tahun 2013

Asw..

Hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadhan tahun 2013.
Saya memposkan gambar yang berisikan hal-hal yang perlu dilakukan di bulan suci ini.

Daftar hal-hal tersebut, yaitu:
- berpuasa dari fajar hingga petang
- membaca al-Qur'an
- shalat
- tarawih
- berzikir
- berbuka puasa
- melakukan i'tikaf
- saling memaafkan
- berbagi dengan sesama
- berdoa
- refleksi diri
- evaluasi diri
- silaturahmi dengan keluarga

Tentu saja masih ada banyak lagi..
Setiap perbuatan baik yang anda lakukan..

Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.. :-)

Versi English: kitaanakkreatif.blogspot.com

Kamis, 27 Juni 2013

The Similarity between Indonesia and Korea

Do you know? What is a similarity between Indonesia and Korea? I got an info from Arirang TV that Arirang means a symbol of Korean people's independence in 1945. Yup, the 1945 is also the year of Indonesian independence. So I browsed in Wikipedia that the Korean achieved victory over Japan on August 15th, 1945. Hmm, almost similar with Indonesia, which declared the freedom from Japan on August 17th, 1945.  


Google Logo Independence Day of Indonesia (2009)

Google Logo Independence Day of Korea (2011)

Sabtu, 15 Juni 2013

Penciptaan Alam Semesta dalam 6 Hari

Allah swt menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dalam jangka waktu enam hari.
Hari pertama (Ahad): langit
Hari kedua (Senin): pohon-pohon
Hari ketiga (Selasa): segala sesuatu yang dibenci
Hari keempat (Rabu): cahaya
Hari kelima (Kamis): binatang
Hari keenam (Jumat): Adam as.
*baca: Al-Qur'an Pertamaku, Mengenal Angka dan Warna dalam Al-Qur'an, terbitanTIFelmahira

Hal di atas, berdasarkan firman Allah dalam surat Al-A'raaf ayat 54:
"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.

Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Foto Pantai Lampuuk, Aceh, Indonesia
(http://twitter.com/dimiedinya/status/346136658204311553/photo/1)

Rabu, 29 Mei 2013

Doa Ketika Ada Petir

Assalamualaikum..

Di bulan ini ternyata masih sering hujan di Jabodetabek.. Hujan lebat turun di sore hari dengan disertai petir. Sebagai muslim kita disunatkan untuk membaca doa khususnya jika ada petir. Salah satu doa yang dapat kita baca yaitu:

.اَللّٰهُمَّ لاَ تَقْتُلْناَ بِغَضَبِكَ وَلاَتُهْلِكْناَ بِعَذَابِكَ وَعاَفِناَ قَبْلَ ذٰلِكَ

Alloohumma laa taqtulnaa bighodhobika wa laa tuhliknaa bi'adzaabika wa 'aafinaa qobla dzaalik.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaan-Mu, janganlah Engkau binasakan kami dengan siksaan-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum kejadian ini."

Insya Allah kita selalu dilindungi Allah swt dengan senantiasa berdoa dan beribadah kepada Allah swt. Aamiin. :)

-a.diena.l-



Gambar: http://twitter.com/dimiedinya/status/339725826549506048/photo/1

Selasa, 21 Mei 2013

Sahabat Rasul SAW: Anas bin Malik

Anas bin Malik memiliki nama lengkap: Anas bin Malik bin an-Nadar bin Damdan bi Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Khanam bin Adi bin Najar al-Khazraji al-Ansari Abu Hamzah al-Madani. Anas bin Malik termasuk kedalam golongan sahabat meskipun saat Rasulullah saw. hidup dia masih sangat muda. Ketika Rasulullah saw. berada di Madinah, Anas bin Malik bertugas sebagai pembantu (khadim) Nabi SAW, oleh karena itu orang memanggilnya dengan khadim Rasul, Anas sendiri bangga dengan panggilan itu.

Ketika Rasul SAW menetap di Madinah, Ibunda Anas bin Malik, Ummu Sulaim al-Ansariyah (dari golongan Ansar), mendatangi Rasul dan memohon agar putranya ini dapat diterima untuk dapat mengabdi kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW langsung mengabulkan permintaan ibunda Anas tersebut, dan sejak itulah Anas selalu mendampingi Rasulullah SAW.

Ada bermacam-macam riwayat mengenai lamanya Anas berkhidmat kepada Rasullulah SAW. Riwayat dari Isla’il bin Ubaidullah, dari Abi Isa dari Mahmud bin Gilan dari Abu Dawud dari Abu Khaldat mengatakan bahwa beliau mengabdi kapada Rasullulah SAW selama sepuluh tahun. Riwayat lain menyebutkan beliau mengabdi kepada Rasullulah SAW selama delapan tahun dan ada pula yang mengatakan tujuh tahun.

Rasullulah SAW sangat besar perhatiannya kepada Anas dan Malik, sebagaimana riwayat dari Ja’far al-Faryabi dari Ibrahim bin Usman dari Mukhalid bin Hasan dari Hisyam bin Hasan dari Hafsah dari Anas sendiri menceritakan bahwa ketika Ummu Sulaim al-Ansyariah, ibunda Anas, menyerahkan anaknya kepada Rasulullah SAW. Ummu Sulaim mengharapkan agar Rasul berkenan mendoakan anaknya. Rasulullah mengabulkan permintaan ibunda Anas, seraya memanjatkan doa, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa adkilhu al-jannat,” artinya, “Ya Allah, limpahkan harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan masukkanlah dalam surga”. Dalam riwayat lain, doa yang dibacakan Rasul adalah demikian, “Allahumma aksir malahu wa waladuhu wa bariklahu fihi.” Artinya, “Ya Allah limpahkanlah harta dan anak keturunan yang banyak kepadanya (Anas) dan berkatilah ia dengan harta dan anaknya itu.”

Sebagai seorang pembantu Rasul SAW, Anas bin Malik sering menemani Rasulullah SAW ke medan perang sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Musa dari Ishaq bin Usman yang pernah menanyakan kepada anaknya, Musa bin Anas, katanya, “ Berapa kali Anas mengikuti (peperangan) yang dipimpin Rasul?” Musa bin Anas menjawab bahwa perang yang diikuti Anas bersama Rasulullah SAW sebanyak delapan kali.

Kelebihan Anas bin Malik

Anas bin Malik memiliki kekayaan dan keturunan yang banyak dan berkah
Sesuai doa Rasulullah SAW, Allah SWT memberikan kekayaan dan keturunan yang banyak serta berkah pada Anas bin Malik.
Anas bin Malik memiliki dua bidang kebun yang subur yang dapat di panen dua kali dalam setahun.
Anas bin Malik memiliki anak keturunan yang banyak. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Anas bin Malik mempunyai cucu sebanyak seratus lima belas orang. Riwayat lain menyebutkan bahwa Anas bin Malik dikaruniai anak sebanyak delapan puluh dua orang, terdiri atas delapan puluh orang laki-laki dan dua orang perempuan.
Anas bin Malik mempunyai seorang putra yang terkenal dalam kajian Hadis dan Hukum Islam yakni Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki di Madinah. Seperti ayahnya, Malik bin Anas juga berkecimpung di dunia hadis. Salah satu karyanya adalah al-Muwattha’.

Anas bin Malik rajin beribadah dan doanya segera dikabulkan oleh Allah SWT
Kekayaan dan keturunan yang banyak tidak menyebabkan Anas bin Malik lupa mengabdi kepada Tuhan. Ia tetap memperbanyak ibadahnya, seperti diungkapkan Abu Hurairah, “Saya tidak meyaksikan seseorang yang salatnya menyerupai salat Rasululah SAW kecuali putra Ummu Sulaim (Anas)”.

Riwayat lain tentang kelebihan dari Anas bin Malik, yaitu pada suatu ketika di musim kemarau, tiba-tiba seorang pembantu Anas menghampiri dan berkata, “Hai Abu Hamzah (gelar bagi Anas), betapa kering bumi kita”. Anas bin Malik segera berwudhu, kemudian salat dua rakaat dan berdoa kehadirat Allah SWT. Tidak lama sesudah itu konon awam hitam timbul di langit, lalu hujan pun turun. Setelah hujan reda, Anas mengajak para kerabatnya untuk menyaksikan langit yang sudah terang dan mengamati tanah yang sudah lembab disiram air hujan.

Anas bin Malik pandai memanah
Anas bin Malik mempunyai kegemaran memanah, dan ia sering kali pergi memanah bersama anak-anaknya. Anas bin Malik banyak menempatkan bidikannya pada sasaran yang tepat. Kelebihan-kelebihan yang ada pada Anas bin Malik ini membuat orang hormat kepadanya.

Anas bin Malik ahli di bidang pemerintahan
Di bidang pemerintahan, Anas bin Malik termasuk orang yang terpandang. Ia pernah mendapat kehormatan untuk mengurusi administrasi daerah Bahrein. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, Anas yang usianya relatif masih muda dipilih Abu Bakar untuk menjadi petugas di daerah Bahrein. Berkat kerja keras dan kecakapannya dalam soal tulis-menulis (administrasi), Anas dapat mengendalikan daerah Bahrein dengan sebaik-baiknya.

Anas bin Malik dan Ilmu Hadis

Menurut riwayat Abbu Bakar bin Muhammad bin Muslim Ubaidillah bin Andullah bin Syihal al–Qurasyi Az–Zuhri (51 H/670 M - 124 H/742 M), seorang ahli hadis, Anas bin Malik sendiri yang mengatakan bahwa ketika Rasullulah saw. hijrah ke Madinah, Anas berusia sepuluh tahun, dan ketika Rasulullah saw. wafat, usia Anas sudah mencapai dua puluh tahun. Ia dikenal dekat dengan Rasulullah SAW.

Oleh karenanya, tidak mengherankan jika Anas memperoleh banyak kesempatan untuk menerima hadis dari Rasulullah SAW. Di samping itu, ia juga meriwayatkan sejumlah hadis dari para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar ra., Umar ra., Utsman ra., Ali ra., dan lain-lain. Menurut riwayat, Anas bin Malik sudah pandai menulis ketika diserahkan ibunya kepada Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu ia banyak menulis hadis.

Dalam hal meriwayatkan hadis, Anas bin Malik menempati urutan ketiga dalam kelompok sahabat. Orang yang meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik antara lain Ibnu Sirin, Abu Qatadah, dan Hasan Basri.

Anas bin Malik sendiri termasuk sahabat yang kuat hafalannya dengan urutan sebagai berikut :
Abu hurairah
Abdullah bin Umar bin Khattab
Anas bin malik
Aisyah binti Umar Bakar
Abdullah Bin Abbas
Jabir bin Abdullah al-Ansari
Abu Sa’id al-Khudri

Anas bin Malik berguru hadis kepada Ubay bin Ka’ab, Ummu Aram binti Miln, Jabir bin ‘Abdullah, Ramlah binti Abi Sufyan, Zaid bin Arqam, Ummu Sulaim (ibunya), ‘Aisyah, Abu Hurairah, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ‘Abdullah bin ‘Abbas, Usman bin ‘Affan, ‘Umar bin Khattab, Fatimah, Mu’az bin Jabal dan sebagainya.

Dalam kitab Mausu’ah fil Kutub at-Tis’ah, tercatat Anas bin Malik meriwayatkan 4964 hadis dengan perulangan yang tersebar di setiap kitab hadis yang 9:
Sahih Bukhari (829 hadis)
Sahih Muslim (485 hadis)
Sunan at-Tirmidzi (367 hadis)
Sunan Abi Daud (255 hadis)
Sunan an-Nasa’i (367 hadis)
Sunan Ibni Majah (280 hadis)
Musnah Ahmad (2189 hadis)
Muwattha’ (35 hadis)
Sunan ad-Darimi (157 hadis).

Wafatnya Anas bin Malik

Anas bin Malik wafat di kota Basra dan ia merupakan sahabat terakhir yang meninggal di sana. Ia dimakamkan di at-Taffi, suatu tempat yang dihormati bangsa Arab di Irak yang terletak di sekitar 15km dari Basra. Tidak diketahui secara pasti tahun wafat Anas dan berapa usianya yang sesungguhnya. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa usia Anas adalah seratus tujuh tahun, sementara riwayat lain menyebutkan sembilan puluh lima tahun. Ada pula riwayat yang menyebutkan sembilan puluh satu tahun, sembilan puluh dua tahun, dan sembilan puluh tiga tahun.

Cr: http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/03/anas-bin-malik.html
Gambar: skyscrapercity.com

Minggu, 19 Mei 2013

Anas bin Malik ra

Anas bin Malik radhiallahu anhu merupakan sahabat nabi urutan ketiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadist. Beliau telah meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits. Anas ra merupakan khadam atau pelayan Rasulullah yang terpercaya. Pada waktu Anas ra berusia 10 tahun, ibunya, yakni Ummu Sulaiman, membawanya kepada Rasulullah saw untuk berkhidmat. Sejak saat itu, Anas ra hidup di samping Rasulullah dan berada di bawah bimbingan beliau sampai Rasulullah wafat, selama kurang lebih 10 tahun. Anas bin Malik ra pernah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling lapang dadanya, dan paling besar kasih sayangnya.

Di antara nasihat-nasihat Rasulullah untuk Anas bin Malik ra adalah sebagai berikut. “Wahai anakku, jika kamu mampu mendapatkan pagi dan petang sementara hatimu tidak membawa kebencian kepada seseorang, maka lakukanlah. Wahai anakku, sesungguhnya hal itu termasuk sunahku, barangsiapa menghidupkan sunahku maka dia mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka berarti dia bersamaku di surga. Wahai anakku, jika kamu masuk kepada keluargamu, maka ucapkanlah salam, karena ia merupakan keberkahan bagimu dan keluargamu.”

Diantara doa Rasulullah saw untuknya: “Ya Allah, limpahkanlah harta dan anak kepadanya, berkahilah dia padanya.” Maka Allah swt mengabulkan doa Rasulullah tersebut. Kemudian Anas ra menjadi orang Anshar yang palik banyak hartanya, paling banyak keturunannya, hingga dia dapat hidup melihat anak-anak dan keturunannya melebihi angka seratus tahun. Allah swt memberkahi umurnya hingga dia berumur 103 tahun.

Dalil hadits yang pernah diriwayatkan oleh Anas bin Malik

Shalat
Makmum harus mengikuti imam dalam shalat
Nabi saw. pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami datang menjenguk. Saat tiba waktu shalat, beliau shalat bersama kami dengan duduk, dan kami pun shalat di belakang beliau dengan duduk. Usai shalat beliau bersabda: “Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila dia bertakbir, bertakbirlah. Bila dia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah. Bila ia membaca "sami`allahu liman hamidah", bacalah "rabbanaa lakal hamdu" dan bila ia sholat dengan duduk, sholatlah dengan duduk pula.” (Shahih Muslim No.622)

Keutamaan merapatkan dan meluruskan barisan shalat
Rasulullah saw bersabda: “Luruskanlah barisan kalian. Sesungguhnya kelurusan barisan sholat termasuk bagian dari kesempurnaan sholat.” (Shahih Muslim No.656)

Rasulullah saw bersabda: “Sempurnakanlah barisan, karena sesungguhnya aku dapat melihat engkau yang ada di belakangku.” (Shahih Muslim No.657)

Keutamaan membaca bacaan yang ringkas dalam shalat
Bahwa Nabi saw meringkas (bacaan) sholat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)

Rasulullah saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya ketika sedang sholat. Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek. (Shahih Muslim No.722)

Haji
Pengharaman dan Keberkahan Madinah
Dari `Ashim ia berkata: Aku bertanya kepada Anas bin Malik, apakah Rasulullah saw. telah mengharamkan Madinah? Anas menjawab: Ya, yaitu antara gunung ini sampai gunung ini, maka barang siapa yang berbuat bidah di Madinah. Ia melanjutkan, kemudian ia berkata lagi kepadaku: Ini adalah ancaman, barang siapa yang berbuat bidah, maka ia akan terkutuk oleh laknat Allah, para malaikat serta seluruh manusia dan Allah tidak akan menerima tobat dan tebusan darinya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.2429)

Rasulullah saw. berdoa: Ya Allah! Jadikanlah keberkahan Madinah dua kali lipat dari keberkahan Mekah. (Shahih Muslim No.2432)

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita cintai.” (Shahih Muslim No.2467)

Jihad
Tentang peperangan
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya”. (Shahih Muslim No.3357)

Rasulullah saw. pernah bersabda: “Permudahlah dan jangan mempersulit dan jadikan suasana yang tenteram, jangan menakut-nakuti.” (Shahih Muslim No.3264)

Rasulullah saw. bersabda: “Untuk setiap orang yang berkhianat akan diberikan sebuah panji pengenal pada hari kiamat.” (Shahih Muslim No.3270)

Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: “Ya Allah, tidak ada kehidupan kecuali kehidupan akhirat, maka ampunilah dosa kaum Anshar dan Muhajirin.” (Shahih Muslim No.3367)

Sumber referensi:
alhadith.co.uk, ahlulhadist.wordpress.com, dakwatuna.com, islam2u.net, kisahmuslim.com


Gambar: loveforthesunnah.wordpress.com

Rabu, 08 Mei 2013

Pentingnya Silaturahmi

Hari Minggu kemarin, kami mendengar dari Kakek kami tentang pentingnya silaturahmi. Mengapa silaturahmi itu penting? Karena Allah telah mengatakan hal tersebut dalam Al Quran kurang lebih 20 kali. Jauh lebih banyak dari aturan ibadah shalat. Silaturahmi itu penting terutama antar keluarga, saudara dari mulai orang tua, anak cucu, sepupu, keponakan, buyut, dan seterusnya. Dengan bersilaturahmi, antar saudara saling memahami mana yang sedang kesulitan dan mana yang sedang kelonggaran, sehingga bisa saling membantu. Menurut Nenek kami juga, berbuat baik seperti bersedekah atau berzakat itu baik ke siapa saja,tetepi lebih baik diserahkan dulu kepada saudara terdekat.
catatan2pekan
gambar: dieni

Human Analogy: Monkey, Pig, Dog

Seorang penceramah pernah mengatakan bahwa manusia dalam siklus kehidupannya dapat dianalogikan dengan binatang. Manusia pada masa kanak-kanak seperti monyet, aktif, nakal, dan suka bermain. Pada masa dewasa, manusia seperti babi, mengutamakan diri sendiri dan rakus. Pada masa tua, manusia seperti anjing, kerjanya hanya diam dan menjaga rumah. Seems that's right.. Oh ya, related to monkey, pig, and dog, look cute animal dolls below here.. 

monkey doll

(http://i01.i.aliimg.com/wsphoto/v0/743201507/2013-free-shipping-Rabbit-parent-child-naughty-font-b-monkey-b-font-cartoon-font-b-monkey.jpg)


piggy dolls 

(http://www.evtoys.com/media/catalog/product/cache/1/image/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/e/v/evx01v1210_1.jpg)

doggy doll 

(http://i.ebayimg.com/t/Adorable-POKY-LITTLE-PUPPY-Remote-Control-WALKING-SOUNDS-Plush-Dog-Doll-/00/s/NzAyWDkzNg==/z/6mgAAMXQbjxRCEVq/$T2eC16ZHJHYE9nzpeb1OBRCEVqD7hQ~~60_35.JPG)


Rabu, 01 Mei 2013

A Learn from Rhino: Keep Active

Rhino
(Image source: http://domestica.typepad.com/.a/6a00d8345620e769e20120a76c4600970b-800wi)

I got an info about the rhino from National Geographic Channel, bahwa setelah makan, rhino yang masih kecil harus tetap aktif bergerak. The ranger keep making it active, dengan mengajak bergerak atau berlari. Why? Karena apabila rhino berbaring atau diam setelah makan, akan terjadi masalah pada saluran usus mereka. Ternyata sama ya dengan manusia. Setelah makan, tidak boleh langsung berbaring atau tidur, karena akan mengganggu proses pencernaan makanan. As a human, sometimes after eating, I feel so sleepy, so I take a nap. But, that's not good, right? Ok, for the healthy reason, I'll try to keep active after meal time like the rhino. 

Wisdom Quote: Sail & Storm

Sailing into the storm
(Source: http://www.screensavergift.com/wp-content/uploads/2011/01/SailingIntoTheStorm.jpg)

I read a wisdom quote.. Isinya mengatakan bahwa dunia tidak akan perduli dengan badai apapun yang kita hadapi, yang penting adalah apakah kita selamat atau tidak dari badai tersebut. So I searched that quote in Google..and here is the original..

"“The world isn't interested in the storms you encountered, but whether or not you brought in the ship.” ― Raul Armesto 

Minggu, 21 April 2013

Syukur Nikmat dan Hamdalah

Syukur Nikmat dan Hamdalah
oleh: a.diena.l

Alhamdulillah
(Image: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghKx7o9cHahU3QRHfwzBtosskjSsL6Zh-7nFEA3WwaOEoV6R5nd_RWBxI_F_iD1EhEHg9NfLu2kbo-ikQCFaJTzAtXDpHdbwSC-wnV4ALJeMHwWNRBfEGD6l0VzQkcPSY1u8YejgvO1Ggq/s1600/alhamdulillah.jpg)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah. Syukur merupakan salah satu perintah Allah swt kepada hamba-hamba-Nya. Salah satu ayat yang memerintahkan kita untuk bersyukur adalah surat Al Baqarah ayat 172 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
Berdasarkan ayat tersebut, seseorang yang beriman kepada-Nya tentu harus senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah swt.

Dengan demikian syukur memang sangat terkait dengan pemberian Allah swt, yaitu nikmat. Di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 152 :
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Salah satu cara untuk bersyukur adalah melalui ucapan, dengan kalimat “alhamdulillah” yang berarti “segala puji bagi Allah”. Ucapan tahmid tersebut menjadi bagian dari ungkapan rasa terima kasih kita kepada Allah swt atas segala nikmat yang diberikan. Kalimat hamdalah merupakan bagian surat Al Fatihah yang selalu kita baca, khususnya di dalam salat.

Ketika kita bersin atau jika kita memperoleh mimpi baik kita dianjurkan mengucapkan “alhamdulillaahi rabbil ’aalamiin”. Selain itu, di seluruh aktivitas kita, banyak doa yang diawali dengan kalimat “alhamdulillah”.

Sebagai contoh, ketika bangun tidur, ketika keluar dari kamar kecil, ketika memakai pakaian baru, ketika bercermin, setelah makan, serta ketika melihat sesuatu yang disenangi. Doa ketika melihat sesuatu yang disenangi yaitu “alhamdulillaahilladzii bini’matihii tatimmush shoolihaatu” yang artinya “segala puji bagi Allah, Zat yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan”.

Ungkapan rasa syukur memang tidak hanya dengan ucapan, namun rasa terima kasih kepada Allah swt yang diucapkan sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Adh Dhuhaa ayat 11 :
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”

Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur. Wallahu a’lam bish showab.

Minggu, 31 Maret 2013

Tinjauan Pustaka Bawang Merah


Beberapa waktu lalu, bawang merah ramai diberitakan media Indonesia karena harganya yang melonjak fantastis. Kebetulan saya pernah dapat tugas dari dosen untuk menulis tentang bawang merah dengan format penulisan Tinjauan Pustaka. Jadi, tulisan dari berbagai referensi tersebut saya lampirkan di bawah ini, semoga dapat bermanfaat. (Annisa Dieni Lestari)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Klasifikasi dan Morfologi Bawang Merah
Bawang merah (Allium cepa, grup Aggregatum) merupakan komoditas holtikultura yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini umumnya ditanam dua kali dalam satu tahun, meskipun ada yang bisa ditanam sepanjang tahun. Seorang ahli taksonomi, Hanelt (1990) dalam Rabinowitch dan Currah (2002) mengoreksi klasifikasi bawang merah sebagai berikut:
“For many years, the name Allium ascalonicum was mistakenly used in literature for shallots, as the name was first given to a distinct wild Allium species from the Near East. However, as nearly as 1956, J. Helm related shallot to the A. cepa taxon”.
Sementara itu, klasifikasi bawang merah berdasarkan taksonominya adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisio: Spermatophyta
Divisio: Magnoliophyta
Subdivisio: Angiospermae
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Liliidae
Ordo: Amaryllidales
Famili: Alliaceae
Genus: Allium
Spesies: Allium cepa grup Aggregatum
Selanjutnya, ciri-ciri morfologis bawang merah yaitu berumbi lapis, berakar serabut, berdaun silindris seperti pipa, memiliki batang sejati seperti cakram tipis yang disebut diskus. Pangkal daun bersatu membentuk batang semu. Batang semu yang berada di dalam tanah, kemudian berubah bentuk dan menjadi umbi lapis atau bulbus. Bagian-bagian dari umbi bawang merah terdiri dari sisik daun, kuncup, subang (diskus), dan akar adventif. Contoh tanaman bawang merah disajikan pada Gambar 6 dan Gambar 7.

 

Gambar 6. Tanaman Bawang Merah
(sumber: lenterahati.web.id)

Gambar 7.  Bawang Merah yang Telah Dipanen
(sumber: lenterahati.web.id)

Kemudian, pada awal pertumbuhannya, tangkai bunga keluar dari dasar umbi (cakram). Tiap tangkai bunga  tumbuh dan memanjang. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai antara 50-200 kuntum bunga. Bagian ujung dan pangkal tangkai bunga mengecil dan menggembung di bagian tengah seperti pipa. Tangkai tandan bunga ini bisa tumbuh mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang memiliki benang sari dan kepala putik. Pada umumnya terdiri dari 5-6 benang sari, sebuah putik, dan daun bunga yang berwarna putih. Bakal buah terbentuk dari tiga daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang, dan dalam tiap ruang tersebut terdapat dua calon biji. Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul yang membungkus biji yang berbentuk agak pipih. Biji Bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif. Penyerbukan bunga bawang merah melalui perantaraan lebah madu atau lalat hijau.
Berdasar warna umbi, maka bawang merah dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a.         Kelompok yang umbinya merah tua, seperti kultivar Medan, Sri Sakate, Maja dan Gurgur.
b.        Kelompok yang umbinya kuning muda pucat, seperti kultivar Sumenep.
c.         Kelompok yang umbinya kuning kemerahan, seperti kultivar Lampung, Bima, Ampenan dan sebagainya (Singgih, 1994).

2.2  Sejarah dan Budidaya Bawang Merah di Indonesia
Berdasarkan sejarahnya, tanaman bawang merupakan tanaman tertua dari dari silsilah peradaban manusia. Menurut perkiraan para ahli, bawang merah tumbuh pertama kali di wilayah Asia Tengah, di sekitar Palestina (Sunarjono dan Soedomo, 1989 dalam Ameriana dan Sutiarso, 1995). Kemudian pada abad VIII, tanaman ini menyebar ke wilayah Eropa Barat, Eropa Timur, dan Spanyol. Selanjutnya, dari negara-negara ini, tanaman bawang merah menyebar luas ke Amerika, Asia Timur, dan Asia Tenggara (Wibowo, 1991 dalam Ameriana dan Sutiarso, 1995). Di Indonesia sendiri, sentra produksi bawang merah yang terkenal adalah Brebes, Cirebon, Tegal, Kuningan, Wates, Lombok Timur, dan Samosir.
Pada budidaya bawang merah, faktor iklim merupakan faktor yang paling berpengaruh. Apabila iklimnya sesuai, maka hampir semua tipe tanah dapat digunakan dalam budidaya bawang merah. Unsur-unsur yang termasuk dalam faktor iklim, yaitu seperti ketinggian tempat, suhu, kelembaban, cahaya, curah hujan, dan angin. Tanaman bawang merah dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi 800 dpl. Pertumbuhan optimal dijumpai di daerah dengan ketinggian antara 10-250 m dpl (Anon, 1985 dalam Sumarni dan Sumiati, 1995). Tanaman bawang merah dapat menghasilkan umbi yang baik pada suhu udara antara 20o-30o C, dengan suhu rata-rata 24oC (Grubben, 1990 dalam Sumarni dan Sumiati, 1995).
Sehubungan dengan lokasi sentra produksi bawang merah yang tersebar, terutama pulau Jawa, diketahui bahwa bawang merah bisa dibudidayakan hampir di seluruh Indonesia, kecuali DKI Jakarta, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Penyebaran yang cukup luas tersebut dikarenakan tanaman bawang merah dapat ditanam dan tumbuh antara 0-1000 meter di atas permukaan laut (dpl) dan hampir semua jenis tanah di Indonesia. Tanaman bawang merah membutuhkan lingkungan tumbuh yang mendukung. Dua faktor yang mempengaruhi adalah iklim dan tanah. Data hasil produksi dan luas panen bawang merah di Indonesia disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Produksi dan Luas Panen Bawang Merah di Indonesia
Wilayah
Produksi (ribu ton)
LuasPanen (ribu ha)
2001
2002
2001
2002
Jawa
665,0
596,3
62,5
67,2
Bali & NusaTenggara
129,3
115,9
8,7
9,4
Sumatera
43,3
38,8
5,4
5,8
Kalimantan
0,1
0,1
0,0
0,0
Sulawesi
18,7
16,8
5,2
5,6
Maluku & Papua
4,8
4,3
0,4
0,4
Luar Jawa
196,2
175,9
19,7
21,2
Indonesia
861,2
772,1
82,2
88,4
Sumber : BPS, 2002

Daerah yang menjadi produsen bawang merah terbesar di pulau Jawa adalah Kabupaten Brebes. Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, sentra produksi bawang merah di wilayah Brebes Utara dan Brebes Tengah tersebar di 11 Kecamatan. Bawang merah menjadi produk unggulan di Kabupaten Brebes, dengan produksi rata-rata pertahun selama 5 tahun terakhir mencapai 1.750.588 kw dengan luas panen 19.405 Ha (Disperindag, 2012).
Selanjutnya, pada tahun 2010, produksi bawang merah Kabupaten Brebes tercatat sebesar 400.501 ton atau setara dengan 79,09 persen total produksi bawang merah di seluruh wilayah Jawa Tengah yakni 506.357 ton. Dengan produksi sebesar itu, Brebes berkontribusi sebesar 38,18 persen atas produksi bawang merah nasional yang mencapai angka 1.048.934 ton. Sentra produksi bawang nasional sampai saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Menurut data Kementerian Perdagangan tahun kontribusinya mencapai 80,73 persen (846.793 ton) terhadap total produksi bawang merah nasional (Pedoman News, 2012).
Sementara untuk di Pulau Sumatra, daerah yang menjadi produsen komoditas bawang merah adalah di sekitar Samosir, Danau Toba. Sekitar 80 persen dari 130 ribu jiwa di Kabupaten Samosir berprofesi sebagai petani. Di Samosir sendiri, produksi bawang merah sekitar 5 - 6 ton per hektar. Angka tersebut, dikatakannya, dihasilkan dari sekitar 200 hektare pertanaman bawang merah di yang tersebar di wilayah Kabupaten Samosir (Dewantoro, 2012).

2.3  Kandungan dan Penggunaan Bawang Merah
Berdasarkan kandungannya, bawang merah mengandung minyak atsiri yang mudah menguap saat umbinya dikupas dan dipotong. Minyak atsiri tersebut berada dalam kandungan air bawang. Dari 100 gram umbi Allium cepa yang diteliti, sekitar 80 persen kandungannya adalah air. Kandungan lainnya yaitu karbohidrat atau zat pati sebesar 9,2% dan gula 10%, serta selebihnya adalah vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bawang merah antara lain, vitamin B1, B2, dan C. Sementara mineral yang ada dalam bawang merah seperti kalium, zat besi, dan fosfor. Kandungan gizi bawang merah disajikan pada Tabel 9.

 Tabel 9. Kandungan Gizi Bawang Merah
Kandungan
Jumlah
Air
80-85%
Kalori
30 kal
Protein
1,5%
Lemak
0,3%
Karbohidrat
9,2%
β-karotene
50,00 IU
Tiamin (Vit. B1)
30,00 mg
Riboflavin (Vit. B2)
0,04 mg
Niasin
20,00 mg
Asam askorbat (Vit. C)
9,00 mg
Kalium
334,00 mg
Zat Besi
0,80 gram
Fosfor
40,00 mg
Fruktosa
10-40%
Gula mereduksi
10-15%
Sakharosa
5-8%
Sumber: Wgner, 1993 dalam Lansida, 2009

Selanjutnya, terkait penggunaannya, bawang merah digunakan di hampir seluruh makanan, khususnya di Asia Tenggara, baik itu makanan utama, makanan ringan atau jajanan. Bawang merah umumnya diolah menjadi bahan dasar bumbu masakan maupun bawang goreng untuk taburan di atas makanan. Pada Tabel 10 disajikan beberapa jenis makanan dan kudapan asal Indonesia, yang menggunakan bawang merah di dalam resep-resep makanannya.

 Tabel 10.  Makanan dan Kudapan yang Menggunakan Bawang Merah
Makanan
Kudapan
-          Acar
-          Ayam goreng
-          Dendeng
-          Gudeg
-          Gulai
-          Gado-gado
-          Ikan bakar
-          Ketupat sayur
-          Laksa
-          Lodeh
-          Nasi goreng
-          Opor 
-          Pepes
-          Perkedel Rawon
-          Rendang
-          Salad
-          Sambal goreng
-          Semur
-          Soto
-          Sup
-          Tauge goreng
-          Tongseng
-          Tumis sayur

-          Arem-arem
-          Asinan Jakarta
-          Bawang goreng
-          Buras
-          Kerupuk bawang
-          Kroket
-          Lumpia
-          Otak-otak
-          Panada
-          Pastel
-          Sosis solo
-          Tahu isi
Sumber:   Maraharimin dan Suyono (2009), Tim Beranda Wanita (1999), Cita Rasa Promedia (1993)

Secara tradisional umbi lapis bawang merah digunakan untuk peluruh dahak (obat batuk), obat kencing manis, memacu enzim pencernaan, peluruh haid, peluruh air seni dan penurun panas (Lansida, 2009).  Di dalam masyarakat, penggunaan bawang merah untuk bahan masakan dan obat, umumnya dipilih bawang yang masih segar. Di saat kondisi panen melimpah, bawang merah bisa diberi perlakuan untuk memperpanjang daya simpannya. Bawang merah antara lain dibentuk acar, bawang goreng, tepung, pasta, dan minyak. Tentu saja nilai jualnya menjadi lebih tinggi dibanding harga jual segar. Berikut pada Gambar 8 disajikan pohon industri dari bawang merah.

Gambar 8. Pohon Industri Bawang Merah
(Sumber: Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah, 2005)

Permasalahan yang muncul menghinggapi komoditas bawang merah adalah masuknya bawang merah impor ke Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh besarnya pasar bawang merah di dalam negeri, sehingga bawang merah impor masuk secara ilegal. Kedatangan bawang merah ilegal tersebut bisa menimbulkan keresahan bagi petani bawang merah. Terutama bagi petani di daerah-daerah yang menjadi sentra yang 80 persen terletak di Pulau Jawa, antara lain Brebes, Nganjuk, Probolinggo, dan Cirebon. Padahal menurut data Kementerian Pertanian, luas panen bawang merah per akhir 2009 mencapai 102.050 ha dengan volume produksi 952.939 ton. Angka tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri saat ini, yaitu sekitar 2,65 kg per kapita per tahun atau lebih kurang 609.500 ton per tahun. Dari perkiraan perhitungan tersebut masih terdapat surplus bawang merah 300.000 (Hasniawati, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Ameriana, M. dan Sutiarso, T.A. 1995. Persebaran, Produksi dan Konsumsi Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Cita Rasa Promedia. 1993. Jajanan Favorit Khas Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dewantoro. 2012. Petani Minta Impor Bawang Merah Tepat Sasaran. http://www. medanbisnisdaily.com/news/read/2012/02/16/81668/petani_minta_impor_bawang_merah_tepat_sasaran/#.UGJ3J43iYxI (Diakses pada Senin, 24 September 2012).
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes. 2012. Info Produk Andalan. http://disperindag.brebeskab.go.id/info.php. (Diakses pada Senin, 24 September 2012).
Dinas Pertanian Republik Indonesia. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Jakarta.
Hasniawati, A.P. 2012. Bawang Merah Selundupan Masuki Pasar. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/03/28/10352127/Bawang.Merah.Selundupan.Masuki.Pasar (Diakses pada Senin, 24 September 2012).
Lansida. 2009. Bawang Merah (Allium cepa L.). http://lansida.blogspot.com/2009/09/ bawang-merah-allium-cepa-l.html (Diakses pada Senin, 24 September 2012).
Maraharimin, H. dan Suyono R. Masakan dan Kue Indonesia. 2009. Gaya Favorit Press. Jakarta.
Pedoman News. 2012. Brebes Produksi 30 Persen Bawang Merah Indonesia. http://pedomannews.com/investasi/13487-brebes-produksi-30-persen-bawang-merah-indonesia (Diakses pada Senin, 24 September 2012).
Rabinowitch, H.D. dan Currah, L. 2002. Allium Crop Science: Recent Advances. Cabi Publishing. Shanhua Taiwan.
Singgih, W. 1994. Budidaya Bawang: Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarni, N. dan Rosliani, R. 1995. Ekologi Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Tim Beranda Wanita. 1999. Citraboga: Kumpulan Resep Masakan Daerah. PT Primamedia Pustaka.