Jumat, 20 Juli 2012

PUASA & BERDOA



Tausiyah Online #2 – 16 Juli 2012

PUASA DAN BERDOA 
by: Amalia Diena Listyanti

(photo: quranreading.com)


Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Di bulan tersebut, umat Islam berkewajiban untuk menjalankan ibadah puasa sesuai QS Al Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Perintah berpuasa tersebut turun pada tahun kedua Hijriah pada saat menjelang bulan Ramadhan, kira-kira 18 bulan setelah Rasulullah saw menetap di Madinah. Sejak diturunkannya wahyu tersebut, Rasulullah saw beserta para sahabatnya mulai melaksanakan puasa Ramadhan.

Sementara itu, pengertian puasa secara etimologi adalah mencegah, sedangkan secara terminologi puasa ialah beribadah kepada Allah swt dengan menahan diri dari segala yang membatalkan seperti makan, minum, dan jima’, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Jika kita membandingkan dengan negara-negara non-tropis, waktu berpuasa mereka bisa sangat panjang khususnya di musim panas, di mana siang lebih panjang dibanding malam. Sementara kita yang tinggal di Indonesia, waktu puasa tidak pernah lebih dari sekitar 13-14 jam tiap harinya. Apalagi kita juga tinggal di wilayah yang mayoritas penduduknya muslim, idealnya kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih mudah.

Bagaimanapun juga, mudah atau sulitnya ibadah tersebut, puasa harus kita jalankan selama sebulan penuh, kecuali bagi orang sakit, musafir, wanita haid atau nifas, serta orang yang tidak mampu berpuasa (lansia), wanita hamil dan menyusui, serta orang yang dipaksa (demi keselamatannya). Bagi yang tidak berpuasa tersebut harus mengqadha puasanya, membayar fidyah, atau keduanya.

Kemudian, berdasarkan Al-Quran dan hadis, Allah swt memberikan banyak pahala dan keistimewaan bagi hamba-hamba-Nya yang berpuasa, apalagi di bulan Ramadhan. Berbagai hal baik dianjurkan karena pahala dilipatgandakan. Salah satu anjuran adalah banyak berdzikir dan berdoa.

Salah satu terjemahan hadis berbunyi, “Tiga golongan yang tidak akan ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, Allah swt juga telah memerintahkan manusia untuk senantiasa berdoa sesuai QS Al Mu’min ayat 60, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.

Selanjutnya, berikut adalah adab berdoa dan sebab-sebab doa dikabulkan menurut Sa’id bin ‘Ali bin Wahaf Alqahthani:

ADAB BERDOA DAN SEBAB DOA DIKABULKAN
1.    Ikhlas mengharap ridha Allah swt.
2.    Diawali dan diakhiri dengan pujian kepada Allah swt dan shalawat kepada Rasulullah saw.
3.    Sungguh-sungguh dan yakin akan dikabulkan.
4.    Tegas dan tidak tergesa-gesa.
5.    Menghadirkan hati (khusyu) dan pasrah.
6.    Berdoa pada waktu lapang dan sempit (berdoa pada tiap situasi).
7.    Berdoa hanya pada Allah swt.
8.    Tidak untuk kerusakan keluarga, harta, keturunan, dan diri sendiri.
9.    Mengendalikan suara.
10.  Pengakuan atas dosa dan memohon ampunan-Nya serta pengakuan atas anugerah-Nya dan tekad untuk mensyukurinya.
11.  Tidak terkesan memaksakan (mengancan jika tidak dikabulkan).
12.  Merendahkan diri, penuh harap, dan rasa takut.
13.  Menolak kezhaliman beserta taubat.
14.  Diulang tiga kali.
15.  Menghadap kiblat.
16.  Mengangkat tangan (di luar shalat).
17.  Dalam keadaan berwudhu (jika memungkinkan).
18.  Dengan penuh kesadaran dan kemantapan.
19.  Diawali untuk diri sendiri jika akan berdoa untuk orang lain.
20.  Tawassul (menggunakan perantara) dengan asmaul husna dan sifat-sifat Allah yang agung, atau dengan amal saleh yang dilakukan sendiri oleh yang berdoa, atau dengan bantuan doa orang saleh yang masih hidup.
21.  Makanan, minuman, pakaian, dan harta lainnya diperoleh dengan cara yang halal.
22.  Tidak berdoa dengan dan/atau untuk dosa atau memutuskan silaturahmi.
23.  Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
24.  Menjauhi dosa dan maksiat.

Jadi, dengan niat dan tujuan yang baik serta adab yang sesuai, insya Allah doa kita khususnya di saat kita berpuasa di bulan Ramadhan akan dikabulkan oleh Allah swt. Wallahu a’lam bish shawab.

Semoga kita semua diberi kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan berbagai ibadah lainnya dengan baik. Amiin. 

Referensi:
Al-Maghluts S. 2009. Atlas Agama Islam. Jakarta: Almahira.
Andayani F. 2012. Puasa Sejak Adam Hingga Muhammad. Harian Republika, 15 Juli, hlm 6.
Baqi MFA. 2006. Al-Lu’lu’ Wal Marjan. Surabaya: Bina Ilmu.
Faridl M. 2009. Do’a. Bandung: Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar