Setelah tiba di bandara Aceh, Blang Bintang, ada baiknya
kalau kita berkunjung sejenak ke Desa Lubuk Sukon, Kecamatan Ingin Jaya,
Kabupaten Aceh Besar. Desa ini merupakan permukiman penduduk yang masih
memelihara bentuk arsitektur Rumah Aceh. Yuk, kita lihat-lihat, beberapa bentuk
rumah di Desa ini.
Sebagian besar penduduk sudah merenovasi rumahnya. Mereka menggunakan
atap seng sebagai pengganti atap rumbia. Bagian bawah rumah yang berbentuk
panggung ini, sudah dibangun dapur dari bata dan semen. Meskipun sudah ada perubahan di sana-sini, masih ada juga
masyarakat Desa Lubuk Sukon yang masih menjaga bentuk asli Rumah Aceh.
Nah, kalau yang satu ini adalah rumah dari mantan Duta Besar
Timur Tengah. Rumah ini
merupakan bentuk Rumah Aceh asli, dengan ukiran kayu dan atap
rumbia.
Lingkungan di Desa Lubuk sangat asri dan nyaman. Pekarangan
tiap-tiap rumah memamerkan aneka tanaman. Yang paling banyak ditanam adalah
pohon belimbing wuluh dan jeruk bali.
Belimbing wuluh yang diolah menjadi asam sunti merupakan
makanan khas Aceh. Hampir di setiap halaman rumah terdapat hamparan belimbing
wuluh yang diberi garam, sedang dikeringkan di bawah sinar matahari.
Wah, asyik juga berputar-putar di desa ini. Hijaunya
menyejukkan mata. Untuk di masa datang,
alangkah indahnya bila desa ini lebih dikembangkan menjadi Desa Wisata Budaya
Aceh. Jalan-jalan desa diberi papan pengarah dan informasi. Lalu ada rumah
penduduk yang dijadikan rumah produksi dan ruang pamer. Di situ tersedia buah
tangan buatan penduduk lokal yang bertujuan untuk menambah pemasukan warga. Jadi,
pengunjung dapat mengenal budaya masyarakat Aceh lebih dekat karena masyarakat
desa ini tetap menjaga kebudayaannya dengan baik.
Foto: Tati B.
Catatan: versi English, cek kitaanakkreatif.blogspot.com